7 Keterampilan Kunci Menjadi Wedding Planner yang Sukses
Menjadi wedding planner lebih dari sekedar merencanakan pernikahan. Anda perlu memahami sisi bisnis dari layanan ini dan belajar bagaimana mengatur waktu Anda untuk mendapatkan hasil maksimal darinya. Anda akan menjadi wajah perwakilan bisnis dan hubungan masyarakat Anda. Hampir setiap hari anda dituntut untuk menjaga reputasi anda, membangun reputasi atau merusaknya tergantung setiap keputusan yang and ambil.
Seiring pertumbuhan bisnis dan profesional Anda, Anda akan mulai merencanakan beberapa pernikahan sekaligus. Sangat penting untuk berusaha memberikan perhatian pribadi terbaik kepada setiap pasangan tanpa terganggu saat merencanakan hari besar Anda.
7 keterampilan inti
Tidak ada yang mengatakan bahwa menjadi wedding planner adalah pekerjaan bagi yang lemah. Tidak semua orang bisa sukses sebagai konsultan pernikahan. Perencana pernikahan yang baik adalah:
- hati-hati. Anda akan menjadi batu pengantin (dan pengantin pria!). Dari miskomunikasi dengan pemasok hingga gangguan besar di acara-acara, Anda harus tetap tenang saat terjadi bencana. Perencana pernikahan harus selalu memiliki Rencana B untuk keadaan darurat.
- menarik. Anda adalah wajah bisnis Anda dan agen pelanggan Anda. Keterampilan anda dalam bersosialisasi dan berkomunikasi akan sangat diuji. Reputasi Anda sebagai konsultan pernikahan bergantung pada kemampuan Anda untuk membangun jaringan dan memelihara hubungan kerja yang baik dengan pemasok dan tempat. Seorang wedding planner harus dapat menguasai cara berkomunikasi dengan semua tipe manusia. Tidak semua orang yang Anda temui bisa bahagia dan mudah puas. Anda harus bisa menenangkan situasi apa pun untuk mendapatkan hasil yang diinginkan klien.
- Negosiator hebat. Pengantin atau keluarga pengantin dapat membantu anda dalam setiap proses dari pemilihan bunga, menu hidangan, fotografer dll. Anda dituntut harus bisa menemukan berbagai layanan tersebut dengan harga terbaik. Ini menjadi lebih mudah saat Anda membangun reputasi untuk diri sendiri dan mengembangkan hubungan profesional dengan pemasok dan tempat. Koneksi memungkinkan Anda mendapatkan penawaran yang lebih baik dan meneruskannya kepada pelanggan Anda.
- Uang itu bagus. Untuk memulai bisnis wedding planner, Anda tidak hanya harus mampu mengatur pengeluaran Anda sendiri dan tetap sesuai anggaran Anda, tetapi juga bertanggung jawab atas uang dan anggaran orang lain. Pengalaman sebelumnya dalam manajemen keuangan adalah penting. Walaupun hanya sekedar berpengalaman dalam mengelola keuangan rumah tangga.
- Organisasi. Konsultan pernikahan dapat bertanggung jawab atas hampir setiap aspek dari hari penting Anda, seperti tempat, tema, bunga, makanan, minuman, pakaian, fotografi, bulan madu, dan detail pernikahan lainnya. Melacak semua nuansa, tanggal kontrak, dan tenggat waktu membutuhkan sejumlah besar organisasi dan perhatian terhadap detail. Almanak akan menjadi teman terbaik anda, hingga hari H.
- Pengetahuan yang berlebihan. Seorang perencana pernikahan yang baik memiliki selera mode, selera musik, dan perhatian terhadap warna, bunga, dan tema. seorang wedding planner harus dapat dan selalu mengikuti mode dan tren terbaru, jangan sampai permintaan pengantin anda tidak dapat memenuhinya. Banyak konsultan pernikahan juga belajar tentang berbagai ritus dan tradisi untuk mengakomodasi pasangan dari agama apa pun.
- Mampu menjaga selera humor: Dari pengantin yang ragu-ragu atau emosional hingga orang tua yang mengendalikan dan penjual yang tidak hadir, pekerjaan Anda dipotong untuk Anda. skill dan kemampuan anda dalam menjaga masalah detail dan perspektif sangat krusial dalam mengembangkan bisnis ini.
Mengawali bisnis Wedding Planner sendiri akan menjadi pengalaman belajar yang baik. Tidak ada yang tahu segalanya dari awal, dan seperti kata pepatah lama, latihan membuat kesempurnaan
Posting Komentar